Beberapa hari lagi kita akan
mengakhiri tahun 2017. Biasanya menjelang tahun baru kita akrab dengan kata
resolusi. Meskipun untuk menyusun resolusi baru tidak harus selalu pada momen
awal tahun. Sebagian orang menyusun target capaian barunya di hari pertambahan
usianya, sebagian lagi pada tahun baru hijriyah (Islam), bahkan ada yang
menyusun resolusinya setiap kali memasuki bulan Syawal. Menurut saya sih sah-sah
saja, semuanya tergantung kepada pribadi masing-masing.
Sebelum cerita lebih lanjut, mari
kita telusuri dulu apa sebenarnya makna kata resolusi. Nah, ternyata di Kamus
bahasa Indonesia Kontemporer hanya ada satu penjelasan tentang kata ini, yaitu putusan
atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh
rapat (musyawarah, siding); pernyataan tertulis,biasanya berupa tuntutan
tentang suatu hal. Contoh untuk makna ini yang sering kita dengar belakangan adalah resolusi PBB untuk masalah Yerussalem. Resolusi
yang dihasilkan dari siding umum Negara-negara anggota PBB untuk
mengambilkeputusan tentang status Yerussalem yang diklaim oleh Israel dan
Amerika Serikat sebagai ibukota Israel.
Sedangkan untuk kata resolusi yang
berkaitan dengan pribadi ini ternyata “diadopsi” dari bahasa Inggris. Dalam
kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary, kata resolution memiliki
beberapa arti. Salah satunya adalah a firm decision to do or not to do
something, maksudnya sebuah keputusan yang kuat (komitmen) untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu.
Jadi inti dari resolusi itu adalah
keputusan yang tegas, tekad yang bulat dan komitmen untuk sesuatu yang kita
ingin capai. Maka membuat resolusi semestinya dilakukan dengan kesadaran penuh
untuk memperjuangkan dan mewujudkannya. Bagi
saya pribadi, membuat resolusi yang tidak terlalu banyak, namun terukur dan
realistis lebih saya sukai daripada menulis daftar panjang tapi bahkan saya
sendiri tidak yakin akan mewujudkannya. Lain halnya kalau kita bias yakin
dengan semua daftar panjang yang kita buat. Bermimpi tentu saja tidak salah.
Tapi kita sendiri yang paling tahu seberapa jarak kita dengan mimpi itu dan
seberapa besar modal kekuatan kita untuk menjadikannya kenyataan dalam jangka
waktu tertentu.
Lantas, fulltime mom alias
emak-emak dasteran seperti saya ini apa perlu membuat resolusi segala?
Jangan-jangan cuma ikut-ikutan aja biar dibilang keren. Tentu saja perlu. Setiap orang berhak dan
wajib meningkatkan kualitas diri dan hidupnya dari waktu ke waktu, tak
terkecuali ibu rumah tangga. Dia berhak memiliki capaian-capaian dalam hidupnya
sekaligus wajib membuat dirinya lebih baik daripada hari-hari sebelumnya.
Kenapa? Karena dengan membuat resolusi sesungguhnya kita tengah menyiapkan
hidup kita yang lebih baik dengan terarah dan terencana. Kata orang bijak,
orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari
kemarin. Bagi saya yang muslim, membuat
perencanaan untuk hari yang akan datang adalah tuntunan agama. Dalam Al-Qur’an
sendiri Allah menjelaskan “Dan
perhatikanah apa yang telah kamu perbuat untuk hari esokmu?” . Dalam
sejarah Islam pun Rasulullah sendiri selalu matang saat merencakan sesuatu dan
detail saat menggambarkan impian yang akan dicapai kaum muslimin.
Lalu apa resolusi saya untuk tahun
depan? Sebelum menyusun resolusi baru, akan lebih baik dimulai dengan mengevaluasi dan melihat apa
yang sudah dicapai setahun belakangan, apa yang masih relevan dan apa yang
tidak. Ini menjadi pijakan awal untuk merancang 2018. Dan saya mengapresiasi
diri sendiri untuk hal-hal yang sudah saya raih itu. Percayalah bahwa saat kita
bisa menghargai capaian diri sendiri meskipun belum sempurna, maka kita akan
bahagia. Ada syukur di sana yng menjadi kunci kebahagiaan itu.
Tahun 2018 ini, saya sebenanya ada
PR dari perkuliahan di kelas bunda sayang Institut Ibu Professional yang saya
ikuti. Tugasnya adalah membuat project changemaker family alias menjadi
keluarga pembuat perubahan. Atau dalam bahasa lain sebagai keluarga agen
perubahan. Targetnya adalah bersama
komunitas untuk berkontribusi melakukan tindakan
nyata perubahan ke arah lebih baik secara berkesinambungan di tengah masyarakat.
Ini tentu saja tugas besar. Namun, semua itu dimulai dulu dari target
mengubah dan menjawab tantangan diri sendiri dan keluarga untuk menjadi lebih
baik.
Maka kemudian saya merumuskan
resolusi saya pada tiga ranah, yaitu pribadi, keluarga dan masyarakat. Sebab
ibu rumah tangga seperti saya dalam kesehariannya mengemban amanah sebagai tiga peran itu,
perempuan, ibu dan istri serta anggota masyarakat. Banyak diantara ibu yang
mengabdikan dirinya di tengah keluarga, lalu lupa dengan dirinya sendiri. Lalai
meng-up date dan meng up-grade dirinya, padahal itu adalah bagian penting untuk
dia bisa berbuat lebih baik untuk sekelilingnya.
Pada posisi saya sebagai individu
dan sebagai seorang istri serta ibu, resolusi-resolusi yang saya buat mencakup aspek fisik, spiritual, skill dan
materi. Diantaranya termasuk target dalam blogging ini 2018 akan
konsisten posting minimal 2 tulisan per minggu dan meningkatkan kualitas
tulisan dengan content yang mendalam.
Sebagai ibu, diantara resolusi saya adalah berlatih dan menerapkan menu praktis dengan gizi seimbang serta mendokumentasikan dan membuat portofolio perkembangan dan pertumbuhan
anak-anak. Dan tak lupa sebagai istri saya juga membuat resolusi untuk membuat hubungan yang semakin baik di usia pernikahan yang memasuki tahun ke-8 ini.
Sedangkan resolusi saya terkait peran dalam masyarakat, sekaligus
menjawab tantangan changemaker family dari IIP, saya akan
melanjutkan satu resolusi saya yang belum terwujud di tahun 2017 yaitu membuat
taman bacaan untuk anak-anak. Setahun ini baru berhasil mencicil buku-bukunya. Beberapa anak
tetangga dan teman sudah sering datang untuk membaca ataupun meminjam buku,
namun belum bisa dibuat taman bacaan yang memadai. Selain itu nanti
diharapkan di taman bacaan ini juga terbentuk kelompok-kelompok belajar untuk
anak usia SD dan SMP.
Setelah menuliskan semua resolusi, saatnya melakukan aksi-aksi untuk mewujudkannya. Tentu semuanya butuh proses, tahapan dan waktu. Mudah-mudahan perjalanan setahun ke depan bisa konsisten on the track dan resolusi-resolusi yang sudah dibuat ini bisa tercapai. Salam sukses untuk semua :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar