Minggu, 10 Desember 2017

Ulasan Buku Sakinah Bersamamu


Judul : Sakinah Bersamamu

Jenis Buku : Kumpulan Cerpen 

Penulis : Asma Nadia

Tebal : xii+344

Penerbit : Asma Nadia Publishing House


“Jika kau tanya, kenapa aku memilihmu. Itu karena Allah memberiku cinta yang ditujukan kepadamu.”
Itu adalah salah satu kutipan favorit saya dari buku Sakinah Bersamamu ini.  Buku ini terbit pertama kali Oktober 2010 dan udah naik cetak berulang kali. Tapi saya baru membacanya tahun ini. Telat ya? Hehe.

Buku ini menyajikan kumpulan 16 cerpen Asma Nadia dan 1 cerpen Galuh Chrysanti yang merupakan peserta pilihan dari  AsmaNadia Writing Workshop. Ada beragam masalah dan ujian seputar rumah tangga yang diangkat oleh Asma Nadia. Selain cerpen, buku ini juga berisi pembahasan terkait dengan masalah atau  tema cerita. Dan yang seru, Asma Nadia menulis obrolan “Bijak Berumah Tangga Melalui Cerita” ini dengan gaya bahasa yang cair dan akrab. Sehingga tema-tema rumah tangga yang berat ini terasa ringan untuk dilahap.

Tema yang disentuh oleh cerita dan pembahasannya mulai dari masalah yang banyak dialami oleh pasangan yang baru menikah hingga ujian yang mungkin banyak menggoda dan singgah pada rumah tangga yang udah bberbilang hingga belasan maupun puluhan tahun.
Seperti pada cerpen pertama yang berjudul “Rahasia Mas Danu” yang menceritakan tentang penyesuaian diri pasangan yang baru menikah dengan latar belakang budaa, krakter dan pola didik keluarga yang berbeda.

Selanjutnya, Asma mengingatkan para istri untuk merawat dirinya dan menjaga mata suami. Di sisi lain, suami juga diingatkan untuk memperhaatikan dan membantu istrinya untuk meng-upgrade dirinya. Saat membaca bagian ini saya teringat kutipan Anis Matta bahwa cinta sejati itu menumbuhkan. Cinta sejati itu akan membuat seseorang menjadikan pasangannya pribadi yang semakin tumbuh dan berkembang.

Pada bagian lain, tema tentang mantan tak luput dibahas oleh Asma. “Dia dalam Mimpi-Mimpi Rani” menggambarkan betapa kadang masa lalu dan mantan singgah tanpa kita inginkan. Maka melupakannya dan mensyukuri yang telah bersama kita  adalah cara terbaik. Karena sesempurna apapun mantan, kita tidak akan pernah tau berapa lama kebaikan dan kesmpurnaan itu akan mengiringinya. Sementara suami/istri yang telah bersama kita, telah melalui banyak tes tanggung jawab, kesetiaan, kepedulian terhadap keluarga dll. Dia tetap di samping kita meskipun sudah tau persis semua kekurangan kita.  

Dan masih banyak masalah lainnya yang dibicarakaan di sini, termasuk tentang menjaga kesetiaan di tengah godaan dan peluang untuk berselingkuh, dan juga dilema ibu antara bekerja atau tetap di rumah. Selain membicarakan tema suami-istri, juga terdapat cerita tentang bagaimana orangtua menerima dan memperlakukaan anak yang merupakan kado dari Allah, serta tentang bakti pempuan sebagai anak, isttri dan menantu.

Lalu pada cerpen terakhir, Sakinah Bersamamu, terasa sangat menggugah soal bagaimana melewati ujian pernikahan, untuk tetap setia dengan satu cinta. Dan bagaimana memilih menyembuhkan luka yang tergores di tahun-tahun pernikahan, membuka hati seluas-luasnya untuk ikhlas dan menerima kembali orang yang telah mlakukan kesalahan itu.  

Apa yang saya rasakan saat menyelami cerita demi cerita? Campur aduk. Kadang tersenyum malu, kadang sedih, haru dan bahagia.  Tak jarang saya berhenti sejenak membaca lalu membawa diri saya berkaca dari cerita-ceritanya. Banyak yang mungkin sudah kita lalui dalam pernikahan. Namun, untuk terus berjalan, belajar mengambil hikmah dari kisah dan cerita orang lain bisa jadi bagian untuk mejadikan kita lebih bijak dan siap menghadapi ujian dan masalah rumah tangga.


Jadi, meskipun di sampul depan buku ini tertulis “Sebuah Kado Pernikahan”, namun nilai-nilai dalam buku ini tidak hanya cocok bagi pasangan yang akaan dan baru saja menikah, tapi juga buat yang sudah lama menikah.   

6 komentar:

  1. saya baru tau isi buku,sering dengar sih. nyampe bandung, langsung hunting bukunya deh.

    BalasHapus
  2. Wah saya juga penggemar mba Asma Nadia. Ceritanya suka banyak ilmunya dan kalau baca bukunya suka bikin saya nangis. Saking menjiwai baca tulisan beliau hahah

    BalasHapus
  3. Saya belum baca yang ibi Bunda...Terima kasih ulasannya ya
    Asma Nadia memang ya..tulisannya mengena, seperti tentang nilai-nilai pernikahan dalam buku ini :)

    BalasHapus
  4. Asma Nadia, salah satu penulis favarit saya. Ceeitanya benar menggugah

    BalasHapus
  5. Saya belum pernah baca bukunya Asma Nadia loh. Entahlah mengapa... Perlu dicoba nih

    BalasHapus
  6. Yang ini sy belum baca. Makasih review nya mbak...

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates