Jumat, 24 November 2017

# I Love Math # IIP

Temukan Matematika Di Sekitarmu (Day 2)



Hari ini saya masih belajar dan merencanakan mengaplikasikan stimulasi langsung kepada anak-anak. Meskipun ternyata secara  tidak sengaja, anak-anak sudah terlibat dan melibatkan diri langsung dengan kegiatan seperti yang diminta dalam tantangan kali ini. Mengapa bisa? Karena yang diminta dari kuliah bunda sayang ini adalah menemukan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tidak sulit melakukannya karena masalah matematika logis itu sendiri melekat kuat dalam keseharian kita. Namun, yang jadi tantangan buat bundanya adalah bagaimana membuat semua stimulasi ini dengan tujuan yang jelas dan tahapan yang rapi sesuai umur. Dan pada akhirnya kita dapat membantu anak menemukan momen Aha!-nya.



Bagaimana matematika logis itu hadir di keseharian anak-anak bahkan di usia dini? Setelah mengikuti materi dan diskusi, saya flashback banyak sekali momen yang anak-anak sudah berinteraksi dengan persiapan untuk mebangun kecerdasan matematika logis, namun bundanya belum nyadar :D


Contohnya saat  mereka bermain peran menjadi penjual buku, lalu menata buku berderet ke samping , lantas menghitung jumlah bukunya. Atau saat anak menyanyikan lagu “Dua Mata Saya”, ternyata  secara tidak langsung dia tengah belajar matematika. Atau bahkan saat saya memberikan 3 buah roti untuk Rasyad dan adiknya, Salman. Lalu Rasyad mengambil satu dan memberikan untuk Salman satu. Sisa satu buah roti diberikannya untuk saya. Lantas saya bilang, “Semuanya untuk Uda dan Adik. Bagi aja sama banyak ya” Dia menjawab sambil tersenyum, “Ya. Roti yang satu lagi dipotong dua ya Bun!” Dia ternyata sudah memecahkan masalahnya dengan matematika.

Nah, alhamdulillah dengan materi ini saya jadi banyak belajar. Betul kata fasilitator kami bahwa saat kita belajar mendidik anak, sejatinya kita sedang belajar untuk diri sendiri.  
Baiklah, sebelum lanjut apa stimulasi yang saya list untuk anak-anak, mari kita lihat apa sebenarnya kecerdasan matematika logis itu?

Dalam materi kelas bunda sayang, dijelaskan menurut Howard Gardner, kecerdasan matematika logis adalah kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif-deduktif, dan ketajaman pola-pola abstrak serta hubungan-hubungannya.

Sedangkan menurut pendapat lain, dalam tulisan Yulia Setianingsih dijelaskannya pendapat Musfiroh yang menjelaskan bahwa kecerdasan logika matematika merupakan kemampuan mencerna, memecahkan masalah, memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal), suku angka, urutan, logika dan keteraturan.

Jadi bisa disimpulkan bahwa kecerdasan matematika logis adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan matematika yang menjadi solusinya dengan logis dan sistematis.
Menstimulasi kecerdasan logika matematika pada anak usia dini seperti Rasyad dan Salman, adalah bagaimana cara untuk mengenalkan konsep angka, konsep pola dan hubungan, konsep gemoteri dan ruang, konsep pengukuran, serta konsep pengumpulan dan pengaturan.
 
Adapun stimulasi yang insya Allah akan saya terapkan ke anak-anak, adalah sebagai berikut :
Salman (2tahun 10 bulan) :
Mengenalkan bentuk geometri sederhana (mengelompokkan berdasarkan bentuk)
Membedakan warna dasar (mengelompokkan berdasarkn warna)
Membedakan ukuran besar-kecil (mengelompokkan berdasarkan besar-kecil)
Menyusun benda ke samping
Menyusun puzzle 3-4 keping
Membilang  1-10
Mengenal konsep 1-3
Membedakan konsep banyak-sedikit, sama-tidak sama.
Membangun balok dan merobohkannya.
Menyodok, menjatuhkan, menarik, mendorong, meremas benda untuk melihat pa yang terjadi.
Menempatkan benda sesuai tempatnya, seperti sampah ke tong sampah, mainan di tempat penyimpananya.


Sedangkan untuk Rasyad (6 tahun 2 bulan) :
Menggambar angka
Mengukur benda
Menimbang angka
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. (mis. Berdasarkan warna, bentuk, ukuran, jenis)
Menceritakan hasil percobaan sederhana.
Membilang dan menunjuk benda 1-20 (konsep angka)
Membedakan konsep banyak sedikit, lebih-kurang, sama-tidak sama.
Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kelompok benda) dan pengurangan (pemisahan 2 kelompokbenda)
Mengerjakan maze sederhana
Menyusun kepingan puzzle (7-10 keping)
Membedakan konsep panjang-pendek, jauh-dekat, luas sempit melalui mengukur dengan satuan tak baku.
Membedakan konsep berat-ringan, gemuk-kurus.
 Membedakan konsep penuh-kosong
Menggunakan konsep waktu (hari ini, nanti, sekarang, besok, kemarin).
Memperkirakan urutan berikutnya setelah meliat bentuk 3-4 pola yang berurutan. Misalnya merah-putih-biru, merah-putih-biru, merah ...
Menceritakan letak lokasi dari rumah ke sekolah.
Demikian list rencana stimulasi yang akan saya lakukan bersama anak-anak. Kita akan menemukan matematika di dapur, di meja makan, di kamar mandi, di halaman rumah, saat bermain, jalan-jalan dan sebagainya.  Semua ini dalan upaya agar anak-anak kelak tidak hanya BISA matematika, tetapi juga SUKA dan CINTA. Semoga di tantangan kali ini bisa konsisten melakukan dan menuliskan laporannya (


  Sumber :
Tim Fasilitator Bunda Sayang , Materi sesi #6 Kelas Bunda Sayang “Menstimulus Matematika Logis Pada Anak”.
Tim Fasilitator Bunda Sayang, Cemilan rabu ke-1 Materi #6 Kuliah Bunda Sayang IIP, “Stimulan Agar Anak Mengenal dan Menyukai Matematika”.
http://pkgpaudjatinangor.blogspot.co.id/2013/12/melatih-kecerdasan-logika-matematika.ht ml
https://id.theasianparent.com/jenis-kecerdasan-anak-cara-belajar-dan-karier-yang-sesuai/
https://id.theasianparent.com/jenis-kecerdasan-anak-cara-belajar-dan-karier-yang-sesuai/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates