Kurang dari
seminggu lagi sudah masuk bulan Ramadhan 1439 Hijriyah. Bulan Ramadhan yang
dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’I, Rasulullah SAW
mengatakan sebagai Syahrun Mubarak yang artinya bulan yang penuh berkah,
manfaat dan rahmat. Setiap orang yang memiliki iman di hatinya akan gembira
dengan datangnya bulan Ramadhan. Ada banyak keutamaan yang diberikan Allah
di bulan ini, diantaranya adalah :
Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“(Beberapa hari yang ditentukan
itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ
الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3
”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul
qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).
1.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ
لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ
لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
”Sesungguhnya Allah membebaskan
beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap
muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan
4. Pada bulan ini Allah berikan pahala yang berlipat daripada hari-hari biasa.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (pahalanya), sebuah
kebaikan akan dilipatgandakan dengan sepuluh kali semisalnya hingga tujuh ratus
kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa karena sesungguhnya
puasa adalah untukKu dan Akulah yang akan membalasnya, karena ia telah
meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Dan bagi orang yang berpuasa
ada dua kegembiraan, kegembiraan ketika ia berbuka puasa dan kegembiraan ketika
ia berjumpa dengan Rabbnya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada aroma misik (H.R Muslim)
5. Pada bulan Ramadhan pintu-pintu syurga dibuka, pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu."
Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.
6. Bulan yang di
dalamnya Allah berikan kesempatan untuk pengampunan dosa siang dan malam.
Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda :
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
“ barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
Dalam hadits lain beliau bersabda :
رغم أنف رجل دخل عليه
رمضان ثم انسلخ قبل أن يغفر له
“ celakalah seseorang,
ia memasuki bulan Ramadhan kemudian melaluinya sedangkan dosanya
belum diampuni “ ( diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad )